Sun. May 5th, 2024

Plantarum Online

Tahu, Tanggap, Tandang

Kantong Tipis Mahasiswa Semester Genap

4 min read

Uang memang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang apalagi di tengah keruwetan pandemi Covid-19 saat ini, dimana uang menjadi topik yang sensitif menarik untuk dibahas. Dunia pendidikan khususnya di jenjang universitas juga tak lepas dari keterikatan akan uang, salah satunya adalah UKT atau Uang Kuliah Tunggal yang harus dibayarkan setiap mahasiswa di setiap semesternya.  Menurut Tartila Aryani di situs web Kitabisa.com terlansir bahwa, “Pada sistem UKT, semua biaya kuliah berupa uang gedung, SPP, dana praktikum, dan biaya penunjang perkuliahan lainnya telah dilebur menjadi satu dan dibagi rata dalam delapan semester. Jika mahasiswa telah membayarkan UKT di satu semester, mereka tidak perlu dikenakan biaya tambahan lainnya”. Berbeda dengan yang dialami mahasiswa di UNEJ (red: Universitas Jember) pada masa pademi Covid-19 memberikan dampak dimana kegiatan kuliah di kampus hanya berjalan sekitar tiga minggu dan beralih menjadi pekuliahan secara daring. Hal ini membuat mahasiswa tidak dapat memanfaatkan fasilitas kampus sepenuhnya. Akan tetapi ketidakefektifan penggunaan fasilitas ini tak juga mempengaruhi pembayaran UKT pada semester ini, yang mana UKT harus tetap dibayar full, sama seperti semester sebelumnya.

Dampak pandemi Covid-19 memang kerasa banget apalagi di perekonomian back to duit yang penting gak penting kayak bawang goreng di makanan gitu deh. Tiba-tiba dikasih kondisi yang mirip judul buku RA Kartini “Habis Gelap Terbitlah Terang” jadi jeng…jeng ada pemberitahuan kebijakan-kebijakan yang dikasih untuk meringankan mahasiswa UNEJ. Kebijakan tersebut tersebar lewat beberapa media seperti media sosial Instagram dan Telegram. Salah satu kebijakan yang muncul yakni seperti yang terposting di official account Instagram Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNEJ dengan nomor edaran 5570/UN25/SP/2020 tentang bantuan paket data sebesar Rp 50.000,- untuk mahasiswa yang aktif di semester genap. Bantuan paket data ini diberikan pada dua provider yaitu Telkomsel dan Indosat. Tidak hanya di Instagram tetapi di media Telegram Sister UNEJ pada 16 Mei 2020 juga terdapat pemberitahuan,  dimana bantuan yang rencana awalnya dalam bentuk paket data diubah menjadiuang tunai dengan nominal yang sama yaitu sebesar Rp. 50.000,- untuk semua mahasiswa aktif semester genap. Kebijakan lainnya yang muncul yakni keringanan UKT untuk mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan Tugas Akhir dan juga mahasiswa yang sudah melakukan seminar proposal. Kebijakan kali ini bisa dilihat di official accout Instagram BEM UNEJ pada 29 April 2020 atau kalau males mau scroll tinggal search deh di google  postingannya Nurul Hidayati di situs web portaljember yang isinya penindak lanjutan dari surat edaran Nomor 5067/UN25/EP/2020 tentang Pembebasan UKT yang dikeluarkan oleh Wakil Rektor 1 Universitas Jember, Drs. Zulfikar, Ph.D. dan kebijakan lainnya.

Seperti pahlawan di film-film yang datang tapi terlambat. Kebijakan bantuan dana sebesar Rp. 50.000,- untuk mahasiswa aktif semester genap dikirimkan pada 15 Mei 2020 dengan sistem gelombang. Lain cerita dengan kebijakan keringanan UKT buat mahasiswa tingkat akhir yang dirasain salah satu mahasiswa Agroteknologi angkatan 2016 yang sebut saja “Melati” menjelaskan bahwa, “Kebijakan yang dikeluarkan cukup membantu mengurangi beban mahasiswa apalagi buat mahasiswa akhir yang proyek penelitiannya mandiri jadi bayar untuk semester depan nggak double, UKT iya, penelitian juga iya yang masih kurang info itu di birokrasi cara dapetin keringanannya itu”. Berdasarkan survey yang saya lakukan dengan 26 responden mendapatkan hasil bahwa 72% responden mahasiswa semester genap juga ngasih pendapat setuju kalau kebijakan keringanan UKT bisa ngeringanin dari beban mahasiswa jadi kantong nggak bocor banyak tapi jelas ada yang nggak setuju. 8% dari mahasiswa semester genap merasa kalau kebijakan keringanan UKT gak membantu dengan seribu satu berbagai macam alasan. Salah satunya diutarakan Arifiani Nur Sayidah mahasiswa Fakultas Pertanian angkatan 2019 bahwa  “Karena saya bukan mahasiswa akhir, jadi saya tidak merasakan apa-apa dari cashback UKT untuk semester akhir saja” dan sisanya merasa bahwa kebijakan tersebut tidak memberikan efek apapun.

Sedikit nyambungin dari pernyataan Tartila Aryani yang mengatakan kalau semua biaya kuliah jadi satu yaitu UKT dimana di dalamnya ada biaya praktikum dan penunjang perkuliahan lainnya tapi realita sama ekspektasi emang beda, 100% mahasiswa semester genap menyatakan kalau masa pandemi Covid-19 membuat pemanfaatan fasilitas baik untuk praktikum maupun penunjang perkuliahan lainnya gak berjalan efektif, pernyataan ini dibarengi berbagai alasan oleh responden. Salah satu alasan yang disampaikan oleh salah satu mahasiswa UNEJ sebut saja “Bintang” menyatakan, “Saya kurang tahu dimana kampus mengoperasikan UKT di masa pandemi ini, terutama mengenai peng-alokasian seluruh UKT yang telah dibayarkan pada awal semester kemarin.  Pada semester ini, kita hanya masuk full 2 minggu perkuliahan secara TM, dan sisanya kuliah daring. Ini sangat merugikan karena di satu kondisi kita tidak bisa menggunakan fasilitas kampus dan menggunakan uang pribadi saat melakukan kuliah online”. Dengan jumlah presentase yang sama yaitu 100% juga menunjukan kalau fasilitas yang digunakan selama daring saat pademi covid-19 hanya Sister (red: Sistem Informasi Terpadu)sedangkan fasilitas lain seperti laboratorium maupun ruang kelas tidak digunakan. Sayang seribu sayang, seperti dianak tirikan mahasiswa semester genap sudah membayar UKT penuh dengan keringanan berupa bantuan dana Rp. 50.000,-  yang padahal, fasilitas gak sepenuhnya digunakan dan hanya perkuliahan efektif hanya di awal dan dilanjutkan dengan daring selama pademi Covid-19. Pengeluaran dana untuk daring bukan sehari atau dua hari yang menghabiskan banyak dana tetapi hampir satu semester. Tentu saja jika dihitung-hitung jumlah pengeluaran untuk kelas online dan bantuan dengan sejumlah Rp. 50.000,- tidak bisa menutup pengeluaran dari internet yang digunakan untuk memenuhi kehadiran kelas online pada semester genap saat ini. Pepatah untuk mahasiswa semester genap seperti berubah dimana bukan lagi Tuntutlah Ilmu Sampai Ke Negeri Cina tapi jadi Tuntutlah Ilmu Sampai Kuota Setara Harga Skincare.

Penulis : Firanny Tri Safura

Editor : Erlita Diah Salsahbila, Nur fauziah, Faza Azkiya Rahma dan Muhammad Muzaki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *