Thu. Apr 25th, 2024

Plantarum Online

Tahu, Tanggap, Tandang

Kawan Sejalan Beda Pemikiran

2 min read

Manusia pada dasarnya diciptakan sebagai makhluk yang baik. Buktinya tuhan memberikan nurani dan akal supaya kita dapat membedakan perbuatan yang benar dan mana salah, maupun yang baik dan jahat dan mana yang biasa aja dan yang cantik buanget, lahh. Yang menariknya lagi manusia selalu punya keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih. Misalnya, lebih baik, lebih kaya dan lebih cantik. Karena pada dasarnya secara alamiah tuhan memberikan nafsu kepada manusia.

Ketika menempatkan nafsu diambang batas kendali, nah inilah manusia dikatakan sedang menjadi jahat. Misalnya kebanyakan manusia ingin menjadi kaya tapi doi mager, daripada lembur kerja keras bagai kuda akan lebih simplenya lagi memilih jalur pintas seperti korupsi, pesugihan tuyul. Tapi sans ajalah, Tuhan pasti memberikan hukuman supaya orang-orang memikirkan konsekuensi logis atas perbuatan yang  sudah melanggar hukum maupun agama. Seringkali apa yang dihasratkan oleh nafsu selalu bertentangan dengan apa yang dilegalkan oleh nurani dan akal.

Jikalau semisal suatu saat kamu terbangun di sebuah dunia baru melainkan bukan di planet ”namex” tetapi di dunia dimana tidak ada dosa, tidak ada hukum dan kamu boleh melakukan apa saja untuk mengeluarkan nafsu yang kamu punya. Kira-kira jenis kejahatan apa yang akan kamu lakukan?

Menjadi pendusta bisa dikatakan sebagai jenis kejahatan yang terpuji karena dilakukan sebagai kebaikan di masa yang akan datang. Melakukan pengurangan penduduk supaya kerusakan bumi dapat dihentikan, menghabisi para tukang penggelap uang (koruptor), tukang cabul dan tukang rebut gebetan orang, ya agar dunia ini lebih aman tentram karena otomatis jumlah orang bar-bar berkurang secara drastis. Yoih ga tuh.

Menjadi kesatria penggedor dengan menggarong isi rumah konglomerat, lalu membagi-bagikannya kepada rakyat jelata juga memiliki tujuan baik untuk mengurangi jurang  persenjangan di dalam masyarakat.

Orang-orang yang berambisi melakukan kejahatan seperti di atas ialah mereka yang terobsesi untuk menjalankan amanat Undang-Undang untuk menciptakan suatu perdamaian di dunia.

Menggandakan uang dan membeli skripsi atau ijazah. Di kepala netizen seperti ini ialah tidak perlu kewalahan memikirkan permasalahan dunia, “Pokoknya mah yang dibutuhkan orang Indon saat ini hanyalah memelihara tuyul untuk merampok dan menggandakan uang agar terlihat lebih kaya”, kemudian menggunakan uangnya untuk berfoya-foya, seperti beli indomie, jasjus jeruk, jalan jalan keliling dunia dan membelikan skripsi atau ijazah palsu agar menjadi sarjana kemudian bisa daftar CPNS. Ya itung-itung  bisa banggain nyak babeh lah. Nah netizen jenis ini lebih egois karena hanya memikirkan nafsu pribadinya, jadi semata-mata ia melampiaskan nafsu pribadinya untuk membeli indomie, jasjus jeruk, mendapatkan gelar sarjana dan ikut CPNS. Menjadi mafia hati adalah jenis kejahatan yang banyak ingin dilakukan oleh orang-orang yang sudah lama menjomblo atau mengalami pahitnya di dalam kehidupan percintaan sehingga mereka ingin mengambil jalan pintas dengan cara memaksa gebetan atau pacar orang menjadi miliknya, pelakor kali yee.. cara cara yang gemar dilakukan oleh mereka ialah mencuri hati hingga merebut dia yang sudah jadi milik orang lain. Waduh, semoga pada paham yahh.[]

Oleh : Farrel Vergiawan Fani
Editor : Famnun Alaina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *